PENYAKIT SALMONELLOSIS DAN CARA PENCEGAHANNYA

27 04 2011

PENYAKIT SALMONELLOSIS

Penyebab penyakit ini diberi nama Salmonella sesuai dengan nama penemunya “Salmon

  • SALMONELLOSIS Infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella
  • Setelah 12 – 72 jam dapat menyebabkan diare, demam dan kram perut (biasanya berlangsung selama 4 – 7 hari)
  • Infeksi salmonella bermula dari usus yang kemudian menyebar ke aliran darah, selanjutnya ke bagian tubuh yang lain dan dapat menyebabkan kematian jika tidak mendapatkan pengobatan dengan antibiotik secara dini.
  • Menyebar ke manusia atau hewan lainnya melalui feces( makanan yang terkontaminasi oleh feces manusia ataupun hewan )
  • Jenis antibiotik yang dapat digunakan adalah ampicilin, gentamicin, trimethoprim/sulfamethoxazole, atau ciprofloxacin. Sayangnya beberapa jenis Salmonella menjadi resistant terhadap antibiotik, akibat dari maraknya penggunaan antibiotic pada pakan ternak untuk memacu pertumbuhan hewan.
  • Penderita diare yang mengalami dehidrasi memerlukan rehydrasi (diinfus).
  • Beberapa penderita penyakit akibat infeksi Salmonella mengalami Reiter’s Syndrome (sakit pada persendian, iritasi mata dan sakit pada saat buang air kecil). dan dapat menjadi arthitis (penyakit tulang) kronis yang sukar untuk disembuhkan. Pemberian antibiotik pada kasus ini tidak dapat membantu.

Bagaimana Mencegah Salmonellosis?

  • Tidak ada Vaccine (Vaksin) untuk mencegah Salmonellosis.
  • Melalui proses pemasakan Salmonella mati ( tidak mengkonsumsi makanan atau telur yang mentah atau yang belum masak sempurna.
  • mencegah terjadinya cross contamination maka daging mentah harus disimpan terpisah dari makanan yang matang dan siap untuk dimakan.
  • Tangan dan peralatan masak dicuci setelah digunakan untuk bahan pangan mentah atau belum matang.
  • Penderita yang mengalami infeksi akibat Salmonella tidak seharusnya menyiapkan makanan minuman untuk orang lain.
  • Dengan selalu membersihkan tangan dengan sabun setelah dari kamar mandi, Setelah memegang hewan piaraan (reptil, burung dll) terutama setelah menyentuh fecesnya.
  • Jangan sekali-kali menyajikan makanan untuk bayi tanpa mencuci tangan terlebih dahulu apalagi setelah menyentuh daging atau ayam mentah. Susu ibu merupakan makanan paling aman untuk bayi dan dapat mencegah terjadinya salmonellosis pada bayi.
  • Menerapkan Farm Animal Hygiene. Di tempat pemotongan hewan, tempat penampungan hasil panen buah-buahan dan sayuran, juga tempat pengepakan upaya
  • Menerapkan good handling practices.
  • Pengetahuan dasar mengenai “basic food safety” bagi pekerja industri makanan maupun minuman dan prosedur inspeksi di restoran-restoran dapat mencegah terjadinya cross contamination
  • Pada masa yang akan datang penanganan pangan dengan radiasi “irradiation treatment” dapat mengurangi kontaminasi pada daging mentah.

 


Aksi

Information

Tinggalkan komentar